Tim Polhut Hentikan Aktivitas Pertambangan Emas Ilegal di Buol

Sulteng, Chaneltipikor.com – Tim Polisi Kehutanan (Polhut) bergerak cepat menghentikan aktivitas pertambangan emas ilegal di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah. Satu unit alat berat berupa excavator berhasil diamankan pada Selasa (1/7/2025).

Excavator tersebut digunakan untuk membuka jalan menuju lokasi pertambangan emas ilegal (PETI) di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Bugu di Desa Baturata, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Neng mengatakan, alat berat berhasil diamankan tim patroli Polhut dari UPT KPH Pogogul yang ia tugaskan berdasarkan surat nomor 000.1.2.3/1020/SET.

Patroli dilakukan di dua desa, yaitu Desa Baturata dan Desa Kuala Besar, Kecamatan Paleleh, Buol.

“Ini bentuk komitmen kami di Dinas Kehutanan Sulteng yang tidak menolerir aktivitas pertambangan emas ilegal di kawasan hutan. Ketegasan ini juga sesuai instruksi Gubernur Sulteng yang kami tindaklanjuti,” ujar Neng ditemui di kantornya, Rabu sore.

Menurutnya, jalan sepanjang tujuh kilometer yang dibuka dengan alat berat, mengarah ke lokasi tambang emas ilegal di kawasan hutan Bugu. Kawasan ini berada di perbatasan Buol dengan Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

Saat dilakukan penyisiran oleh tim patroli Polhut, operator excavator tidak berada di lokasi. Namun, tim Polhut berhasil menemukan sang operator beberapa jam kemudian. Lalu dibuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Alat berat digiring secara persuasif ke pemukiman warga, kemudian dibuatkan berita acara serta surat pernyataan, disaksikan tim Polhut dan kepala desa,” jelas Neng.

Kepala Desa Baturata, Mustalib L. Lagante, turut mendampingi tim Polhut saat melakukan patroli. Kolaborasi dengan pemerintah desa sangat penting dalam menjaga kelestarian kawasan hutan serta menegakkan aturan di lapangan.

“Penghentian kegiatan ini demi melindungi hutan dari kerusakan dan eksploitasi ilegal. Selain itu, juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga hutan dan lingkungan,” pungkas Neng. (***)