Luwu Timur, Chaneltipikor.com – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur tengah menyiapkan lompatan besar dalam pembangunan berbasis desa.
Mulai tahun 2026, setiap desa akan menerima kucuran dana sebesar Rp2 miliar yang secara khusus dialokasikan untuk mendorong pertumbuhan industri lokal berbasis potensi desa.
Kebijakan strategis ini disampaikan oleh Anggota DPRD Luwu Timur, Sarkawi, saat menerima kunjungan kerja dari Panitia Khusus (Pansus) DPRD Tana Toraja. Senin (23/6/2025).
Dalam dialog yang membahas pengembangan kawasan industri, Sarkawi menekankan bahwa kekuatan utama industrialisasi justru lahir dari desa, bukan hanya dari kawasan industri besar.
“Rp2 miliar bukan hanya sekadar angka. Dana ini kami arahkan agar desa membangun berdasarkan potensi riil mereka. Misalnya, lada di Towuti, itu sudah berkelas nasional. Sekarang saatnya dipacu jadi produk industri yang punya nilai tambah,” ujar Sarkawi.
Program ini mendorong desa-desa untuk tidak lagi menjadi penonton proyek-proyek besar. Sebaliknya, mereka harus menjadi pemain utama dalam rantai ekonomi lokal dengan mendirikan rumah produksi, unit pengolahan hasil tani, hingga pusat industri kreatif berbasis komunitas.
Langkah ini pun mendapat dukungan dari Wakil Ketua II DPRD Lutim, Harisa Soharjo, yang menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor dalam ekosistem industri ke depan.
“Industri itu tak selalu harus soal pabrik dan cerobong asap. Tenun tradisional, kuliner lokal, atau wisata berbasis budaya juga bisa jadi industri. Yang penting, masyarakat terlibat dan tumbuh bersama,” kata Harisa.
Melalui skema ini, pemerintah daerah ingin menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat desa dan mempercepat pemerataan pembangunan. Tidak hanya meningkatkan pendapatan warga, tapi juga membangun fondasi ekonomi baru yang tahan terhadap guncangan global.
Saat ini, DPRD Luwu Timur tengah menyusun panduan teknis agar penggunaan dana Rp2 miliar tersebut tepat sasaran, berbasis data potensi desa, dan mampu menciptakan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. (***)