Panwascam Mangkutana Lakukan Sosialisasi Tatap Muka, Wahyudin Djafar : Luwu Timur Posisi Kedua Memiliki ASN dan Kepala Desa Tidak Netral

Luwu Timur, Chaneltipikor.com – Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Mangkutana melakukan Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024 Secara Tatap Muka di Aula Kantor Desa Balai Kembang, Kecamatan Mangkutana. Minggu (29/9/2024).

Peserta dari sosialisasi ini terdiri dari Aparat Desa, Kepala Dusun, Tokoh Agama, Tokoh Wanita, dan Tokoh Pemuda.

Ketua Panwascam Mangkutana, Samsul Asaf Ibrahim mengatakan dengan adanya kiat-kiat yang tidak sesuai dengan aturan pemilihan, sehingga masyarakat diminta untuk menciptakan pemilihan yang aman.

“Seperti yang kita ketahui bersama dan bukan lagi rahasia terkait adanya kiat-kiat yang tidak sesuai dengan aturan terkait pemilihan ini. Mungkin salah satu contohnya adalah money politik. Inilah kemudian bagaimana bapak ibu sekalian untuk membersamai kami untuk kita menciptakan pemilihan yang aman,” ujarnya.

Samsul menambahkan bahwa Potensi-potensi konflik terkadang bersumber dari masyarakat itu sendiri.

“Dan tidak rahasia lagi bahwa teman parpol juga banyak yang mengajak kita pada tindak pidana itu sendiri,” tambahnya.

Adapun Aktivis Demokrasi, Pegiat Pemilu, Pemantau Lembaga Garuda Merah Putih asal Palopo, Wahyudin Djafar, S.E. dalam materinya mengungkapkan bahwa di Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Timur merupakan posisi kedua memiliki ASN dan Kepala Desa yang tidak netral.

“Agar Pemilu atau Pilkada 2024 di Kecamatan Mangkutana ini berjalan dengan lancar, perlu saya sampaikan kepada bapak ibu sekalian dari tingkatan ASN dan Kepala Desa, di Indonesia, Sulawesi Selatan berada pada urutan kelima termasuk ASN dan Kepala Desanya tidak netral. Dan di Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Timur berada pada posisi kedua,” ungkapnya.

“Ini saya sampaikan supaya tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh perempuan, mungkin ada dari KUA dan sebagainya yang hadir, bahwa ada hal-hal yang signifikan yang harus disampaikan ke keluarganya yang jadi ASN, Kepala Desa, ataupun Aparat Desa,” tambah Wahyudin.

“Dan ini yang perlu kita sama-sama atasi bapak ibu sekalian karena kita merupakan patrol. Maksudnya patrol karena kita ini merupakan general ataupun tokoh yang didengar dari masyarakat kita,” tegasnya. (AD)