Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin Gencarkan Penyuluhan Kualitas Air di Desa Pising

Soppeng, Chaneltipikor.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelang 114 Universitas Hasanuddin menggelar program penyuluhan bertajuk “Meningkatkan Kualitas Air di Desa Pising Melalui Penyuluhan Kadar Air yang Efektif” di Aula kantor Desa Pising, Kecamatan Donri Donri, Kabupaten Soppeng. Kamis (24/7/2025).

Kegiatan yang dipimpin oleh Taurah Khansa Nirwasita ini menyoroti pentingnya air bersih dan aman minum bagi kesehatan warga, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang standar mutu yang diatur Kementerian Kesehatan.

Kegiatan penyuluhan mengenai kualitas air yang dilakukan tidak hanya mendapat sambutan positif dari masyarakat, tetapi juga dari Kepala Desa Pising dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup yang turut hadir dan mengikuti proses penyuluhan.

Kepala Desa Pising, Hj. Sitti Salmiah, SE menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja keras tim mahasiswa KKN. Hadirnya mahasiswa tersebut dianggap sangat membantu karena sumber mata air desa yang sebelumnya kurang optimal kini dapat difungsikan dengan baik sesuai standar kesehatan air minum terbaru.

“Dengan pendampingan teknis dan edukasi yang diberikan, masyarakat di sekitar sumber mata air menjadi sadar akan pentingnya menjaga kebersihan sumber tersebut dari limbah domestik, sehingga kualitas air dapat terjaga dan meningkat,” ujar Kepala Desa.

Tidak hanya Kepala Desa, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Soppeng, Wiwik Srianti juga turut serta dalam penyuluhan dan memberikan apresiasi.

Mereka menilai kegiatan ini bermanfaat dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat terkait pentingnya menjaga kualitas air dan lingkungan sekitar sumber mata air.

Penanggung jawab program kerja, Taurah Khansa Nirwasita, berasal dari Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melakukan demonstrasi untuk mengantisipasi potensi masalah seperti air keruh tinggi akibat hujan deras atau gangguan instalasi pengolahan air, tim mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada warga tentang metode filtrasi dan sedimentasi yang mudah diterapkan secara mandiri apabila mengalami situasi yang darurat.

“Kami melihat ada kebutuhan mendesak bagi warga untuk bisa mengelola air bersih secara sederhana, khususnya di saat-saat keadaan darurat darurat,” ujar Taurah Khansa Nirwasita.

Tak hanya sekadar presentasi dan demonstrasi dilakukan diskusi antara mahasiswa dan masyarakat, yang memberikan pertayaan-pertanyaan terkait air yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. (***)