Makassar, Chaneltipikor.com – Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Luwu Timur, Abdul Wahid Sangka menghadiri South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025 yang digelar di Hotel Novotel Makassar, Senin (4/8/2025).
Mewakili Bupati Lutim, H. Irwan Bachri Syam, Abdul Wahid Sangka memaparkan proposal proyek Investasi Industri penggilingan padi/Rice Milling Unit, dimana kompetisi prestisius ini mempertemukan enam finalis proyek investasi terbaik dari 16 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, dalam rangkaian program tahunan Forum PINISI SULTAN (Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan).
Kegiatan ini menjadi panggung strategis bagi daerah untuk mempresentasikan proyek unggulan mereka di hadapan dewan juri eksternal yang terdiri dari pakar investasi, keuangan, hingga pembangunan berkelanjutan.
Selain sebagai ajang kompetisi, SSIC menjadi wadah penting mempertemukan pemerintah daerah dengan calon investor potensial dari dalam dan luar negeri.
Kabupaten Luwu Timur tampil membanggakan dengan proyek berjudul “Pembangunan Rice Milling Unit / Industri penggilingan padi yang berhasil masuk Top 6 proyek terbaik dari total 18 proposal Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang dikurasi tahun ini.
“Kehadiran kami di SSIC 2025 bukan sekadar untuk berpartisipasi, tapi juga bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mendorong promosi potensi investasi daerah ke level regional maupun nasional,” ujar Abdul Wahid Sangka.
Ia menambahkan, proyek pembangunan Industri penggilingan padi/Rice Milling Unit ini dirancang untuk memperkuat rantai nilai pertanian lokal serta mendukung ketahanan pangan daerah, sembari membuka peluang kerja dan menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Yang selaras dengan Asta cita presiden RI, terkait Hilirisasi dan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.
“Ajang ini merupakan peluang strategis untuk menunjukkan kesiapan dan daya tarik investasi daerah di Sulawesi Selatan,” lanjutnya.
Final SSIC 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang presentasi, tetapi juga memperkuat sinergi antarwilayah dan membuka jalan kolaborasi dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Hadir dalam kegiatan ini para kepala daerah dari enam peserta finalis yang diundang dari Pemerintah Provinsi Sulsel. (nor/ikp-humas/kominfo-sp)